Laundry Go Digital perlu dibuat rencana juga?

Dalam melakukan bisnis memang harus dipikirkan secara matang dan persiapan kemampuan finansial, serta kesiapan mental dan emosional untuk mengambil risiko. Semua bisnis itu membutuhkan manajemen sama, yaitu seperti apa cara mengelola keuangan yang baik, mengelola produk atau jasa, mengelola konsumen dan mengelola supplier (rekan kerja atau mitra kerja dalam usaha). Pengelolaan yang baik dan benar dalam berbisnis sangat penting, oleh karena itu diperlukan pembuatan perencaaan bisnis, dalam hal ini Marketing Plan! Dalam Bisnis.

Tahap pertama dalam pembuatan business plan meliputi nama perusahaan, alamat perusahaan, visi dan misi perusahaan. Lanjut ke tujuan usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang, moto perusahaan dan SOP perusahaan. Business plan ini juga harus berisi marketing plan kelanjutan dan kelancaran bisnis berikutnya. Oleh karena itu, dalam paket business plan dibuatlah marketing plan pada saat launching (peluncuran) bisnis dalam bentuk produk atau jasa.

Seluruh tahapan yang ada nantinya relatif sama, yang dibutuhkan hanya variasi sesuai dengan jenis bisnis yang kita miliki. Dengan demikian, kita bisa memulai pembuatan marketing plan dengan perencanaan strategi dan taktik marketing, baik itu marketing mix dan strategi penjualan untuk bisnis yang baru akan kita buat atau bisnis yang sudah ada. Untuk menentukan marketing yang sesuai, kita harus memilki gambaran tentang segmentasi, targeting dan positioning produk atau jasa kita. Nah di era yang serba digital ini, atau yang sering kita sebut Go Digital, perlu adanya itu semua untuk dapat menjaring sebanyak mungkin calon konsumen laundry kita.*

Optimalisasi sosial media dalam Laundry Go Digital

Adanya marketing atau teknik penjualan untuk sebuah bisnis adalah cara kita untuk mendekatkan produk atau jasa kita ke konsumen yang kita tuju sesuai dengan strategi yang telah kita buat. Dengan strategi yang kita buat tersbut, pasti timbul pertanyaan seperti pasar mana yang sesuai dengan kebutuhan produk atau jasa kita? Lalu akan disalurkan melalui media apa produk atau jasa kita?. Dalam pelaksanaannya kita dapat memaksimalkan potensi yang ada, bisa diri kita sendiri atau karyawan yang menjadi talent untuk mempromosikan jasa laundry kita. Kita bisa menggunakan beberapa media sosial yang tersedia sekarang ini.

Tetapi sebelum memulai itu, kita harus menyiapkan terlebih dahulu media sosial apa saja yang cocok dengan karakter pelanggan kita. Untuk kita yang bergerak di bidang laundry media sosial yang lebih maksimal, kita dapat gunakan WhatsApp, Facebook serta Tiktok. Bisa juga dengan menggunakan Instagram sesuai dengan market di sekitar laundry kita. Dari beberapa contoh ini, memiliki peranan masing-masing yang nantinya dapat menunjang pemasaran bahkan mendorong calon pelanggan untuk laundry di tempat kita.

Memaksimalkan konten untuk Laundry Go Digital

Sebagai contoh kita membuat promo untuk bulan Januari kita bisa sebarkan itu melalui Status WhatsApp atau Broadcast WhatsApp ke kontak yang ada di nomor outlet laundry kita. Jadi para pelanggan kita bisa segera datang untuk menukar promo tersebut. Kenapa harus melalui WhatsApp, karena hampir 30,8 jam per bulan orang indonesia menggunakan aplikasi tersebut. Apabila kita ingin menjaring pelanggan baru yang ada di sekitar laundry kita, bisa juga kita maksimalkan sosial media seperti Tiktok. Kenapa harus Tiktok? Karena Tiktok sekarang ini adalah aplikasi yang paling digemari oleh masyarakat. Bahwa survey yang ada pun menyatakan bahwa rata-rata orang indonesia hampir 14 jam selama sebulan untuk menikmati konten di Tiktok.

Agar promosi yang kita bangun bisa mendapat hasil yang maksimal, tentu kita perlu memaksimalkan sosial media yang sudah kita persiapkan sebelumnya tersebut. Lalu bagaimana cara kita memaksimalkannya? Untuk melakukan itu, kita bisa menjadwalkan promosi kita. Untuk meningkatkan hasil setiap bulannya, minimal dalam satu bulan kita jadwalkan satu promosi. Bentuk promosinya bisa kita gunakan video yang kita rekam dengan handphone yang kita miliki. Kemudian setelah itu, hasilnya bisa kita bagikan ke beberapa platform media sosial, seperti Status WhatsApp, Tiktok kemudian Story IG. Sehingga kita tidak perlu capai untuk menyediakan satu video untuk satu platform.

Setelah itu untuk distribusi promosi tersebut bisa kita jadwalkan dengan cara, video yang telah dibuat kita minta untuk tim menyebarkan ke media sosial yang mereka miliki. Untuk hasil promosi yang maksimal, bisa diagendakan minimal satu jam untuk membuat video sehingga ada 30 tayangan untuk 30 hari. Atau minimal kita alokasikan waktu satu minggu sekali membuat video, kemudian video tersebut kita bagikan selama 7 hari berturut-turut. Jadi dalam satu bulan, ada empat video yang bisa kita promosikan. Untuk menjaring lebih banyak pelanggan kita bisa juga mengiklankan video atau konten yang telah kita buat tersebut.

sumber :
* Ir. Fl. Titik Wijayanti,MM. 2017. Edisi Ketujuh. Marketing Plan! Dalam Bisnis. Gramedia. Jakarta. hlm.103-106.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *