Banyak langkah yang diambil oleh masyarakat untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Terutama antisipasi dengan menjaga kebersihan. Menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah, sampai urusan cuci pakaian. Pakaian menjadi salah satu media penghantar virus, selain bersalaman.
Mencuci pakaian adalah hal yang sepele, namun banyak masyarakat yang punya pandangan berbeda. Terutama untuk masyarakat yang waktunya dihabiskan untuk berkegiatan di luar rumah. Tidak punya banyak waktu sehingga sulit sekali untuk mereka mencuci pakaian sendiri.
Disisi lain, masyarakat merasa ragu, steril atau tidaknya pakaian jika dicuci sendiri. Jika seperti ini keadaannya, sudahlah pasti solusinya adalah pergi ke tempat laundry. Laundry dengan proses pencucian menggunakan deterjen konsetrat tinggi dan pengeringan menggunakan mesin dengan suhu diatas 70 derajat selsius, ditambah setrika dengan suhu tinggi , diyakini mampu mematikan virus dan bakteri yang ada di pakaian.
Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi laundry Indonesia (ASLI) , Apik Primadya, ditambahkan olehnya bahwa orang lebih sering mencuci baju di tempat laundry, bahkan permintaan jasa laundry naik hingga 50%.
Dilansir dari kumparan.com, dibenarkan oleh Dr. Janette Nesheiwat, seorang praktisi kesehatan yang berbasis di New York bahwa mencuci baju di laundry masih bisa dilakukan asalkan kita tetap menjaga jarak dari orang di sekitar. Virus dapat dimatikan dengan mencuci baju di suhu 26 derajat Celcius namun yang lebih menantang adalah melakukan social distancing dan tanpa sengaja bersentuhan dengan orang-orang yang ada di tempat laundry. Tetap sediakan handsanitizer atau tempat cuci tangan di depan outlet laundry Anda, agar tetap aman saat dikunjungi oleh konsumen.
Selain pakaian,,, karpet, boneka atau bedcover juga menjadi perhatian konsumen untuk membersihkan. Hal ini adalah peluang bisnis laundry, maka dari itu, bisnis laundry dianggap bisnis yang tak pernah mati.