Komplain pelanggan laundry kok terus-terusan? rame iya, capek iya
Apa sih yang kerap terjadi di laundrymu? Pernah kena komplain pelanggan laundry? Kalau cuma masalah komplain, udah hal yang lumrah terjadi di dunia laundry.
Pelayanan udah ramah, udah oke, semua kayaknya oke oke aja buat kita dan nggak ada masalah.
Iya, buat kita. Lalu gimana konsumen, puas nggak dengan layanan kita?
Beberapa konsumen kurang puas dengan layanan kita dan malah komplain. Padalah ngerjain udah sesuai SOP lho.
Ya, ya, ya turunkan beban di pundakmu kak, kita ngulik sama-sama apa aja sih yang sering dikomplain sama konsumen laundrymu.
1. Kurang bersih
Komplain yang satu ini bisa jadi karena si konsumen adalah tipe perfeksionis. Terlepas dari itu, udah cek belum hasil cucianmu? Jangan-jangan emang bener, kurang bersih.
Biasanya konsumen mengeluh kurang bersih karena, noda dekil di kerah baju dan lipatan-lipatan pada pakaian. Beberapa noda memang perlu penanganan khusus, seperti noda darah, noda karat, dan noda jamur. Tanyakan juga pada konsumen apakah ada pakaian luntur, karena ini juga akan berpengaruh pada saat proses pencucian.
2. Pakaian masih apek
Masih apek? Udah dicuci tapi masih apek, bisa jadi emang pakaiannya udah terlanjur lama di lemari atau terlalu lama disimpan. Bau apek juga bisa disebabkan karena pakaian yang kurang bersih atau kurang kering maksimal. Berikan parfum laundry setelah proses setrika saat pakaian sudah dingin, bukan ketika proses setrika karena. Gunakan parfum bukan pelicin pakaian, untuk menghindari timbulnya bau apek.
3. Pakaian Hilang
Nah kalo pakaian hilang, ini bisa jadi karena sistem produksimu kurang bagus. Atau kamu masih menganut sistem campur pakaian di mesin cuci?
Duh, duh, ngeri juga ya kalau pakaian konsumen hilang, pasti ujung ujungnya ribet. Makanya pilih ribet di depan kan. Ketika penerimaan pakaian, hitung jumlah pakaian dan rinci pakaian apa saja milik konsumen. Hal tersebut untuk mengurangi resiko pakaian hilang atau tertukar dengan konsumen lain.
Atau ada kasus lain tentang sindikat yang mencari keuntungan dengan berpura-pura pakaian hilang padahal pakaian sudah diambil orang yang mengaku saudaranya. Untuk pengambilan laundry tanpa nota, kamu bisa siapkan form pengambilan tanpa nota dan minta bukti foto atau fotokopi tanda pengenal.
4. Pakaian Rusak
Nah, yang satu ini bener-bener momok terbesar dalam karir di dunia laundry.
Konsekuensi dari pakaian yang rusak, selain meminta maaf tentu kita harus menggantinya dengan yang baru atau nominal harga yang disetujui bersama. Namun dari semua usaha yang kita lakukan, pasti konsumen terus komplain dan merasa dirugikan.
Pakaian yang rusak biasanya disebabkan karena proses identifikasi baju yang salah saat pencucian atau bisa karena bahan pakaian yang nggak kuat saat proses setrika.
Untuk mengurangi resiko pakaian rusak, kenali dan pelajari bahan-bahan dengan perlakuan khusus, misal baju kebaya, baju renang dan sebagainya.
5. Pakaian luntur
Ini sih biang kerok. Pakaian luntur harus ditanyakan pas awal penerimaan pakaian. Kalau konsumen nggak ngasih tau, bukan salahmu kalo nanti ada pakaian yang luntur. Atau kalo ilmu kamu udah super, kamu pasti tau baju mana yang tipe luntur dan harus kamu pisah waktu pencucian.
Jangan lupa pakai pita penanda untuk menandai baju konsumen yang luntur untuk menghindari pakaian tertukar atau hilang.
6. Deadline tidak tepat waktu
Aduh, ini sih parah. Udah janjian layanan regular 3 hari, konsumen dateng laundryan belum kelar. Prioritaskan mana pakaian konsumen yang datang duluan. Atau kalo kamu tetap kewalahan untuk mengerjakan pakaian pelanggan, pertanda kamu butuh tambahan mesin baru. Identifikasi dulu pada bagian mana kamu merasa waktu laundry terbuang, saat pencucian? Saat pengeringan atau saat setrika? Jika kewalahan saat pengeringan berarti kamu harus menambah mesin pengeringmu.
Dan jangan mengumbar janji manis diawal, misal untuk laundry satuan seperti bedcover, beri waktu sekitar 5-6 hari jangan beri janji 3 hari jadi karena bedcover harus benar-benar kering.
Selain komplain diatas, masih banyak lagi komplain lain yang lebih sepele namun menyangkut reputasi outletmu. Apapun komplain konsumen yang kamu hadapi, tetap jadikan pelajaran demi majunya outlet laundrymu. Ada nggak komplain yang bikin kamu jadi down banget?
nah dari beberapa pelanggan peralatanlaundry.com yang kami tanyai, ada beberapa tips jitu untuk menghadapi komplain pelanggan biar ga jadi baku hantam atau keributan lainya di laundryanmu. berikut tipsnya.
1. Dengarkan
Pelanggan juga merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah usaha. Jika pelanggan kecewa maka besar kemungkinan pelanggan akan pergi. Ini tentu saja bukanlah hal yang diinginkan, bukan? Untuk mencegah hal tersebut, dengarkanlah pelanggan jika mereka memiliki keluhan atas pelayanan yang Anda berikan. Jangan memotong pembicaraannya atau membela diri. Keluhan tersebut bisa menjadi masukan agar lebih baik lagi dalam pelayanan berikutnya. Dengan mendengarkan, ada kemungkinan pelanggan akan merasa lega. Ia akan merasa bahwa pelayanan usaha Anda sangat profesional.
2. Meminta maaf
Meskipun itu bukan kesalahan Anda, ada baiknya meminta maaf agar pelanggan tidak semakin marah terhadap pelayanan Anda. Sikap meminta maaf sejak dulu selalu digunakan untuk memperbaiki suasana. Termasuk suasana saat pelanggan memberi sebuah komplain. Buatlah pelanggan merasa bahwa keluhannya itu didengar dan diperhatikan.
3. Tanyalah apa yang harus dilakukan
Selain meminta maaf, untuk membuat pelanggan semakin tenang, tanyalah apa yang harus Anda lakukan agar masalah ini selesai. Jangan takut rugi untuk bertanggung jawab pada masalah keluhan tersebut, meskipun itu bukan kesalahan Anda sekalipun. Sebenarnya inti dari keluhan itu rata-rata memiliki maksud yang sama, seperti meminta ganti rugi. Ini hal yang sangat umum sekali terjadi. Daripada kehilangan pelanggan potensial, apalagi kalau laundry Anda masih baru, tidak ada salahnya jika mengganti rugi. Anda harus menyiapkan dana tidak terduga untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. bukanlah kesalahan dari pelayanan.
4. Ucapkan Terima kasih
Ucapan terima kasih sangat penting diucapkan pada pelanggan. Terutama setelah pelanggan menerima tanggung jawab dari pihak pelayanan. Akan sangat baik jika pelanggan tersebut merasa puas atas apa yang ia dapat setelah komplain. Ini sangat berguna untuk mencegah pelanggan tersebut pergi. Jika pelanggan merasa puas maka tidak ada alasan untuk tidak kembali.
begitulah serba-serbi komplain pelanggan laundry, ada baiknya kita menerapkan SOP yang jelas dan rajin-rajin berkomunikasi dengan pelanggan untuk meminimalisir terjadinya komplain. komplain biasanya terjadi karena ada miss komunikasi antara pengusaha laundry dan pelanggan. sebarkan artikel ini ke seluruh media sosial anda dan bagikan kebaikan ke sesama pengusaha laundry di indonesia. kalau butuh peralatan laundry bisa hubungi team peralatanlaundry.com, kalau butuh aplikasi managemen laundry hubungi bilas.id, terimakasih